Menjelaskan Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme, Kapitalisme, Merkantilisme, dan Revolusi Industri.

1.   Kolonialisme dan Imperialisme

Abad ke-15 merupakan era pencerahan atau renaisans di Benua Eropa. Renaisans merupakan awal dari bangkitnya ilmu pengetahuan di Eropa yang sebelumya sangat sulit berkembang karena doktrin-doktrin gereja yang sangat mengekang. Salah satu pencapaian yang sangat besar pada masa itu adalah munculnya teori heliosentris yang mengatakan bahwa matahari adalah pusat tata surya dan bumi berbentuk bulat. Paham heliosentris inilah yang menjadi salah satu faktor yang mendorong bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan ke seluruh dunia.


Selain karena kepercayaan bahwa bumi itu bulat, bangsa Eropa terdorong untuk melakukan penjelajahan dengan tujuan untuk mendatangi negeri-negeri timur yang kaya raya. Namun pada akhirnya, tujuan tersebut berubah menjadi praktik penjajahan dan Indonesia pun tak luput dari penjajahan yang dilakukan bangsa barat tersebut. Praktik penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kolonialisme dan imperialisme.
A.    Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.
B.    Imperialisme
Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang menganut imperialisme modern.
C.    Perbedaan kolonialisme dan imperialisme.
-Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.



-Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.

D.  Latar belakang Kedatangan Orang-Orang Eropa ke Dunia Timur

Perkembangan kolonialisme dan imprialisme erat kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa pada masa-masa Renaissance, Reformasi Gereja, Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Revolusi Perancis.

1.      Renaissance dan Humanisme
Adalah usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi. Pada abad ke-14, 15 di Eropa terdapat suatu gerakan cendikiawan dan ilmuwan untuk mengkaji kembali ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur, dan filsafat Yunani dan Romawi dengan penafsiran baru. Tujuannya untuk memperteguh ajaran Kristiani dan mengubah pandangan hidup abad pertengahan yang bersifat dogmatik menjadi pandangan yang berdasarkan akal.
Humanisme adalah faham yang berusaha mempelajari dan menyelidiki buku-buku kuno yang ditinggalkan bangsa Yunani dan Romawi. Tersebarnya ilmu pengetahuan adalah berkat jasa Gutenberg seorang Jerman yang menemukan mesin cetak, dimungkinkan ditulisnya buku dalam jumlah yang cukup banyak.
2. Reformasi Gereja
Gerakan reformasi yang muncul pada abad ke-15 merupakan protes terhadap gaya hidup para biarawan yang dianggap telah menyimpang dari ajaran-ajaran kristus.
3. Merkantilisme
Adalah aliran yang mengajarkan proteksi ekonomi. Negara aliran ini sangat kuat pengaruhnya sehingga pada abad ke-18 berkembang menjadi politik ekonomi di negara Eropa Barat.
4. Revolusi Industri
Perubahan besar, cepat, mendadak dan radikal yang mempengaruhi corak kehidupan manusia disebut revolusi. Antara tahun 1760-1840, perindustrian di Inggris mengalami perubahan besar sebagai negara yang memiliki daerah koloni yang cukup luas, Inggris berada dalam keadaan yang relatif makmur. Persekutuan Dagang Hindia Timur (East India Company) milik Inggris mendatangkan keuntungan yang memiiki cukup banyak berkat perdagangan yang dilakukan dengan daerah jajahannya. Kemajuan dan perubahan dalam bidang industri yang dicapai oleh Inggris kemudian menyebar ke negara-negara lain di Eropa sehingga muncullah negara-negar industri yang berlomba-omba menguasai pasar. Dengan demikian terjadi perlombaan mencari daerah jajahan.
5. Revolusi Perancis
Sejak 1795, Negeri Belanda berada di bawah kekuasaan Perancis. Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya Louis, sebagai penguasa Negeri Belanda. Pada tahun 1808 Louis Napoleon mengirim Marsekal Herman Willem Daendek ke Indonesia menjadi Gubernur Jenderal. Sebagai orang yang sangat mengagumi prinsip-prinsip Revolusi Perancis, dia membawa paham liberal ke Indonesia.
2.   Kapitalisme
Pengertian
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropapada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.
Kapitalisme menurut Karl Marx , adalah sebuah sistem dimana pemilik modal menjadi penentu dari seluruh kebijakan pasar dan harga barang dengan meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Pada abad 18 saat berkembang revolusi industri banyak muncul para pemilik modal yang menguasai peralatan industri, mempekerjakan manusia untuk menjalankan mesin. 
Tujuan kapitalisme adalah biaya produksi yang murah dan keuntungan yang tinggi.
Ciri-ciri Kapitalisme : 
1.      Modal dan barang-barang yang digunakan sebagai proses produksi dimiliki secara pribadi.
2.      Aktivitas ekonomi secara bebas hanya ditentukan oleh penjualan dan pembelian
3.      Pemilik modal bebas untuk menggunakan cara apa saja untuk meningkatkan keuntungan maksimalnya dengan mendayagunakan sumber daya produksi dan pekerjaannya.
4.      Pengawasan Negara diupayakan seminimal mungkin, Negara sewaktu-waktu dapat mengeluarkan kebijakan yang melindungi lancarnya pelaksanaan dari system kapitalisme.
3. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara. Merkantilisme tertuang dalan peraturan negara yang berbentuk proteksionime dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.Kekayaan dan kemakmuran suatu negara diukur dari perbandingan ekspor impornya yang digambarkan dengan jumlah kapital dari logam mulia, mineral berharga dan komoditas lainnya. Seolah-olah ekspor dan impor berada dalam suatu timbangan di mana jika ekspor berlebih meka neraca perdangangan dianggap untung. Dengan adanya keuntungan maka terjadi peningkatan pendapatan negara yang harus dibayar & diimbangi secara tunai dengan emas.

Contoh raja pengikut/ penganut sistem merkantilisme :
1. Raja Karel V dari negara Spanyol
2. Ratu Elizabeth dari Inggris
3. Prinsmaurits berasal dari Belanda
4. Louis XIV dari Prancis
Aspek-Aspek Politik Merkantilisme :
1. Ekonomi : Berupaya mendapatkan emas sebanyak-banyaknya.
2. Tarif : pembatasan impor dengan tarif tinggi untuk barang dari negara lain.
3. Industri : Menggalakkan industri barang jadi untuk mengingkatkan ekspor.
4. Perkapalan : Act of Navigation sangat membantu perkapalan Inggris.
5. Penduduk : Meningkatkan jumlah penduduk agar bisa meningkatkan jumlah output produk Industri.
6. Kolonial : Negara daerah jajahan dipergunakan sebagai penjual hasil dan laveransi bahan dasar.
Latar Belakang : 
-Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda)
-Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.
-Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
-Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
-Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke 
wilayah-wilayah baru.
Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme : 
Ø      Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
Ø      Meningkatkan perdagangan luar negeri
Ø      Mengembangkan industri berorientasi ekspor
Ø      Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
Ø      Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian

4.   Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya"
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris danSkotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara.Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api.Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Decartes,Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi.Pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern.Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.

DAMPAK BERKEMBANGNYA REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi industri yang dimulai di Inggris kemudian menyebar ke hampir seluruh Negara Eropa lainnya dan juga sampai ke Amerika Utara. Revolusi industri ini pada akhirnya mempengaruhi lahirnya perubahan-perubahan yang cepat dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya menimbulkan dampak-dampak sebagai berikut.

1. Perubahan sistem perekonomian
Berlangsungnya revolusi industri, memicu pula terjadinya revolusi dalam sistem perekonomian. Sebelum terjadinya revolusi industri, sebagian besar negara lebih banyak menggantungkan perekonomian pada sektor pertanian. Perdagangan yang dilakukan masih sangat terbatas dan dalam skala yang masih kecil. Industri-industri yang berkembang di negara-negara Eropa umumnya masih bersifat industri rumahan yang hanya menghasilkan barang dalam jumlah terbatas dan waktu penyelesaian yang cukup lama. Daerah pemasaran pun masih terbatas dan barang yang dihasilkan hanya didasarkan pada pemesanan saja. Kondisi tersebut berubah dengan cepat setelah terjadinya revolusi industri.
Meskipun modal yang harus disediakan cukup besar untuk penggunaan mesinmesin baru dan pabrik-pabrik bila dibandingkan dengan alat-alat sederhana dari masa sebelumnya, akan tetapi produksi barang secara besar-besaran akan memberikan kemungkinan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan dan bahkan mampu meningkatkan keuntungan. Berkembanglah industri-industri yang pada akhirnya menarik minat sebagian besar penduduk untuk beralih profesi menjadi buruh pabrik. Perpindahan profesi tersebut terutama dilakukan oleh para petani penggarap yang tidak memiliki tanah. Perubahan profesi ini, mereka lakukan dengan harapan untuk dapat meningkatkan derajat kehidupan mereka.
Sejalan dengan revolusi industri, organisasi-organisasi perdagangan yang telah terbentuk sebelumnya seperti EIC, VOC, dan sebagainya mengalami perkembangan. Pada awalnya perusahaan-perusahaan dagang tersebut merupakan persero dengan tanggung jawab tidak terbatas. Revolusi industri memberikan pengaruh terbentuknya perusahaan-perusahaan dagang tersebut menjadi perusahaan dengan modal bersama yang tentu saja dengan tanggung jawab terbatas. Pada perkembangan selanjutnya, perusahaan-perusahaan ini akan melahirkan model Trust dan monopoli perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan semacam inilah yang pada akhirnya dapat membangun usaha raksasa yang menjangkau daerah yang sangat luas di dunia, sehingga membentuk jaringan seperti sistem gurita.
Pasca revolusi industri menyebabkan Inggris muncul menjadi negara industry terkuat di dunia. Hal ini kemudian diikuti oleh negara-negara lainnya sehingga lahir apa yang disebut dengan empat besar sebagai negara yang terkuat di dunia dalam bidang ekonomi dan industri, bahkan di dunia politik. Negaranegara tersebut adalah Inggris, Perancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Munculnya kekuatan semacam ini seakan-akan membentuk pola ekonomi yang memperlihatkan hubungan pembagian kerja antara negara-negara industri kuat dengan negara di bawahnya. Negara-negara industri tersebut menjadi daerah penghasil utama barang-barang hasil industri, sedangkan negara lainnya menjadi daerah pemasaran barang-barang hasil industri tersebut. Oleh karena itu, terjadi kesenjangan perekonomian, sebab nilai perekonomian lebih banyak dikuasai oleh negara-negara industri tersebut. Hal ini dapat terlihat dari table berikut:

2. Perubahan sistem sosial kemasyarakatan
Pada fase awal terjadinya revolusi industri timbul gejolak-gejolak dalam kehidupan masyarakat. Dibukanya industri-industri menimbulkan minat dari masyarakat untuk mengalihkan mata pencahariannya dari bidang pertanian menjadi pekerja industri. Kondisi ini memicu arus urbanisasi yang cukup tinggi di Inggris, sehingga rakyat dari pedesaan berbondong-bondong pindah ke perkotaan untuk menjadi pekerja di sektor-sektor industri yang berada di perkotaan.
Tidak semua para urban tersebut berhasil ditampung di industri-industri. Banyak di antara mereka yang akhirnya menjadi pengangguran di perkotaan, sebab mereka tidak mau kembali ke desa asalnya dan tetap bertahan di kota dengan harapan suatu saat akan mendapatkan pekerjaan di sektor-sektor industri tersebut. Banyaknya para pengangguran di perkotaan memicu tingginya angka kriminalitas. Hal ini disebabkan mereka tetap memerlukan biaya untuk menunjang kebutuhan hidupnya, sementara kondisi mereka tidak memiliki penghasilan karena tidak punya pekerjaan. Pada akhirnya mereka tidak segan-segan untuk berbuat kriminal dengan cara mencuri, menodong, dan merampas untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sementara itu, bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan di sektorsektor industri, kehidupannya tidak menjadi lebih baik. Kaum kapitalis seringkali menekan para pekerjanya dengan beban kerja yang tinggi demi tercapainya hasil produksi yang tinggi yang akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak. Hal ini tidak diimbangi dengan pemenuhan hak-hak pekerja yang memadai, upah yang sangat rendah, serta tidak diberikannya jaminan kesehatan, perumahan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga para buruh. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong terciptanya perkampungan-perkampungan kumuh di perkotaan yang disebabkan ketidakmampuan para buruh untuk membangun rumah tinggal yang lebih layak.
Kondisi seperti ini juga memicu hadirnya pekerja dari komunitas wanita dan anak-anak. Upah minim yang diterima oleh para buruh menyebabkan mereka harus mencari penghasilan tambahan guna menutupi biaya hidup. Oleh karena itu, wanita dan anak-anak yang di bawah umur pun turut terjun dalam dunia industri tersebut. Hal ini menimbulkan permasalahan-permasalahan manakala tidak dipenuhinya hak-hak mereka, terutama hak-hak dalam kondisi-kondisi khusus seperti hak bagi wanita hamil ataupun pembedaan waktu kerja bagi pekerja anak-anak.
3. Lahirnya paham-paham baru
Berkembangnya revolusi industri mendorong lahirnya paham-paham baru, yaitu sebagai berikut:
a. Kapitalisme
Kapitalisme adalah paham yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan perekonomian, perlu dibangun sektor-sektor industri yang ditunjang dengan modal yang besar. Penguasaan sektor industri tersebut perlu juga didukung dengan ketersediaan sumber bahan baku dan daerah pemasaran yang luas. Aliran ini berkembang setelah terjadinya revolusi industri dan mencapai puncaknya pada abad ke-19. Para kapitalis ini pada akhirnya mendorong perkembangan ekonomi nasional, sehingga dengan cepat Eropa mencapai taraf perekonomian yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia. Ketika bangsabangsa lainnya sedang berada dalam cengkeraman kolonialisme, Eropa pada saat yang sama sedang menikmati kemakmuran yang dihasilkan oleh industrialisasi.
Selain itu, dalam sistem perekonomian, lahirnya golongan kapitalis ini telah mendorong semakin berkembangnya aliran ekonomi liberal. Para kapitalis menuntut agar pemerintah tidak ikut campur tangan terlalu besar dalam kehidupan perekonomian. Perekonomian sepenuhnya diserahkan pada pasar, sehingga akan menggantungkan pada sistem penawaran dan permintaan. Dengan demikian, perekonomian akan dikendalikan oleh golongan-golongan kapitalis tersebut.
b. Sosialisme
Lahirnya paham sosialisme disebabkan oleh terjadinya kondisi buruk dalam kehidupan sosial kemasyarakatan setelah terjadinya revolusi industri. Aliran sosialisme sangat menentang hadirnya para kapitalis yang dianggap membawa kesengsaraan bagi rakyat. Para penganut sosialis memimpikan terbangunnya suatu masyarakat tanpa kelas, sehingga semua manusia dapat
menikmati kesejahteraan secara bersama.
Perkembangan sosialisme untuk pertama kalinya lahir di Inggris dengan tokohnya adalah Robert Owen (1771-1858). Pemikiran-pemikirannya tentang sosialisme dikembangkannya melalui bukunya yang berjudul A View of Society, an Essay on the Formation of Human Character. Tokoh sosialisme lainnya adalahSaint Simon (1760-1825) yang mengemukakan pentingnya peranan kelas pekerja dalam membentuk masyarakat industri. Paham sosialisme yang bisa diterima oleh kaum kapitalis adalah paham sosalisme yang dikembangkan oleh Pierre Joseph Proudhon (1809-1865). Pandangannya tentang sosialisme yang tertuang dalam karyanya yang berjudul Philosophi de la Misere mengungkapkan pentingnya pembagian hak milik antara individu secara sukarela dan merata tanpa adanya pemaksaan dari pihak manapun termasuk negara.
Sementara paham sosialisme radikal dikembangkan oleh Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich EngelsDas Kapital yang merupakan karya dari Marx mendengungkan perlunya perjuangan untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas. Sementara itu, Engels sering mendengungkan semboyan kaum proletar sedunia, bersatulah. Pada akhirnya pemikiran dari tokoh-tokoh sosialisme radikal ini mendorong timbulnya gejolak-gejolak penentangan perluasan kaum kapitalis dan menginginkan terwujudnya masyarakat tanpa kelas. Bahkan gerakan-gerakan ini pada akhirnya diarahkan untuk mewujudkan suatu Negara yang masyarakatnya tanpa kelas seperti yang terjadi pada revolusi Oktober Rusia 1917. Sosialisme radikal pada akhirnya lebih cenderung bersifat komunis. Silahkan kamu cari lebih lanjut perbedaan antara sosialisme dengan komunisme.
4. Timbulnya imperialisme modern
Pada awalnya imperialisme dan kolonialisme dikembangkan dengan semangat penaklukan dan kejayaan, bahkan semangat untuk menyebarkan agama Nasrani. Pasca revolusi industri, paradigma imperialisme berubah menjadi lebih bermotifkan ekonomi yang bertumpu pada industrialisasi. Daerah-daerah jajahan diperlukan sebagai tempat bagi tersedianya sumber bahan baku yang diperlukan oleh industri. Setelah itu daerah jajahan dijadikan pula sebagai tempat memasarkan hasil-hasil industrinya.
Pada perkembangan selanjutnya, imperialisme modern melirik tanah jajahan sebagai tempat penanaman modal (investasi). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memberdayakan tanah jajahan, sehingga negara imperialis dapat meningkatkan pendapatan dari bidang industrialisasi yang berkembang di tanah jajahan. Pasca terjadinya revolusi industri, terjadi ledakan penduduk yang cukup hebat di Eropa. Ledakan penduduk tersebut menyebabkan semakin sesaknya daerah-daerah perkotaan di Eropa. Hal ini pada akhirnya mendorong negaranegara Eropa untuk memindahkan kelebihan penduduk tersebut ke tanah jajahan. Antara tahun 1815-1914 terjadi arus migrasi sekitar 60 juta penduduk Eropa ke berbagai negara-negara jajahan di dunia.

Soal!
1.      Paham Renaissance pertama kali berkembang di Negara… 
a. Italia  
b. Belanda

c. Inggris 
d. Prancis 
e. Portugal 



2.      Yang dimaksud kolonialisme adalah … 
a. paham alih kewarganegaraan 
b. paham dalam perekonomian 

c. paham pengusahaan kemanusiaan 
d. paham kepemilikan 
e. paham mengenai penjajah 



3.      Sistem ekonomi yang berlaku di Eropa sekitar abad ke-15 adalah … 
a. merkantilisme 
b. kolonialisme 

c. sosialisme 
d. kapitalisme 
e. liberalisme 


4.      Motivasi kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur dapat diungkap melalui selogan berikut ini, yaitu … 
a. Vini, Vidi, Vici  
b. Liberte, Egalite, Franternite 
c. Kolonialisme, Imperialisme, Monopolisme

d. Gold, Gospel, Glory
e. Devide at Impera, Pax Nerlandica  

5.      Raja yang menganut sistem merkantilisme dari Spanyol yaitu...
a.  
Raja Karel V
b.
Ratu Elizabeth 
c.  
Prinsmaurits
d. Raja
Louis XIV
e. Raja Rafles IX


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita yang mengandung unsur 5W+1H

SEJARAH PERADABAN MESIR KUNO LENGKAP