Menjelaskan Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme, Kapitalisme, Merkantilisme, dan Revolusi Industri.
1. Kolonialisme
dan Imperialisme
Abad ke-15 merupakan era pencerahan atau
renaisans di Benua Eropa. Renaisans merupakan awal dari bangkitnya ilmu
pengetahuan di Eropa yang sebelumya sangat sulit berkembang karena
doktrin-doktrin gereja yang sangat mengekang. Salah satu pencapaian yang sangat
besar pada masa itu adalah munculnya teori heliosentris yang mengatakan bahwa
matahari adalah pusat tata surya dan bumi berbentuk bulat. Paham heliosentris
inilah yang menjadi salah satu faktor yang mendorong bangsa Eropa untuk
melakukan penjelajahan ke seluruh dunia.
Selain karena kepercayaan bahwa bumi itu bulat,
bangsa Eropa terdorong untuk melakukan penjelajahan dengan tujuan untuk
mendatangi negeri-negeri timur yang kaya raya. Namun pada akhirnya, tujuan
tersebut berubah menjadi praktik penjajahan dan Indonesia pun tak luput dari
penjajahan yang dilakukan bangsa barat tersebut. Praktik penjajahan yang
dilakukan oleh bangsa barat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kolonialisme dan imperialisme.
A. Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti
suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah
negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi
ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah
koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan
negara yang melakukan kolonialisme.
B. Imperialisme
Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara
untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung
sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold),
mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis
adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan
negara yang menganut imperialisme modern.
C. Perbedaan
kolonialisme dan imperialisme.
-Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam
dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.
-Imperialisme bertujuan untuk menanamkan
pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.
D.
Latar belakang Kedatangan Orang-Orang Eropa ke Dunia
Timur
Perkembangan kolonialisme dan imprialisme erat kaitannya dengan perkembangan
ilmu pengetahuan di Eropa pada masa-masa Renaissance, Reformasi Gereja,
Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Revolusi Perancis.
1.
Renaissance dan
Humanisme
Adalah usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan Yunani
Kuno dan Romawi. Pada abad ke-14, 15 di Eropa terdapat suatu gerakan
cendikiawan dan ilmuwan untuk mengkaji kembali ilmu pengetahuan, seni, sastra,
arsitektur, dan filsafat Yunani dan Romawi dengan penafsiran baru. Tujuannya
untuk memperteguh ajaran Kristiani dan mengubah pandangan hidup abad
pertengahan yang bersifat dogmatik menjadi pandangan yang berdasarkan akal.
Humanisme adalah faham yang berusaha mempelajari dan menyelidiki buku-buku kuno yang ditinggalkan bangsa Yunani dan Romawi. Tersebarnya ilmu pengetahuan adalah berkat jasa Gutenberg seorang Jerman yang menemukan mesin cetak, dimungkinkan ditulisnya buku dalam jumlah yang cukup banyak.
Humanisme adalah faham yang berusaha mempelajari dan menyelidiki buku-buku kuno yang ditinggalkan bangsa Yunani dan Romawi. Tersebarnya ilmu pengetahuan adalah berkat jasa Gutenberg seorang Jerman yang menemukan mesin cetak, dimungkinkan ditulisnya buku dalam jumlah yang cukup banyak.
2. Reformasi Gereja
Gerakan reformasi yang muncul pada abad ke-15 merupakan
protes terhadap gaya hidup para biarawan yang dianggap telah menyimpang dari
ajaran-ajaran kristus.
3. Merkantilisme
Adalah aliran yang mengajarkan proteksi ekonomi. Negara
aliran ini sangat kuat pengaruhnya sehingga pada abad ke-18 berkembang menjadi
politik ekonomi di negara Eropa Barat.
4. Revolusi Industri
Perubahan besar, cepat, mendadak dan radikal yang
mempengaruhi corak kehidupan manusia disebut revolusi. Antara tahun 1760-1840,
perindustrian di Inggris mengalami perubahan besar sebagai negara yang memiliki
daerah koloni yang cukup luas, Inggris berada dalam keadaan yang relatif
makmur. Persekutuan Dagang Hindia Timur (East India Company) milik Inggris
mendatangkan keuntungan yang memiiki cukup banyak berkat perdagangan yang
dilakukan dengan daerah jajahannya. Kemajuan dan perubahan dalam bidang
industri yang dicapai oleh Inggris kemudian menyebar ke negara-negara lain di
Eropa sehingga muncullah negara-negar industri yang berlomba-omba menguasai
pasar. Dengan demikian terjadi perlombaan mencari daerah jajahan.
5. Revolusi Perancis
Sejak 1795, Negeri Belanda berada di bawah kekuasaan
Perancis. Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya Louis, sebagai penguasa Negeri
Belanda. Pada tahun 1808 Louis Napoleon mengirim Marsekal Herman Willem Daendek
ke Indonesia menjadi Gubernur Jenderal. Sebagai orang yang sangat mengagumi
prinsip-prinsip Revolusi Perancis, dia membawa paham liberal ke Indonesia.
2. Kapitalisme
Pengertian
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar
guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara
besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian,
kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima
secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem
yang mulai berlaku di Eropapada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa
perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak
sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan
benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses
perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal
tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru
buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan
baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak
ditemukannya sistem perniagaan yang
dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat
ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang
menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya
pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang
lalu.
Kapitalisme menurut Karl Marx , adalah sebuah sistem dimana pemilik modal menjadi penentu dari
seluruh kebijakan pasar dan harga barang dengan meminimalisir kerugian dan
memaksimalkan keuntungan.
Pada
abad 18 saat berkembang revolusi industri banyak muncul para pemilik modal yang
menguasai peralatan industri, mempekerjakan manusia untuk menjalankan mesin.
Tujuan kapitalisme adalah biaya produksi yang murah dan keuntungan yang tinggi.
Ciri-ciri Kapitalisme :
1. Modal dan barang-barang yang digunakan sebagai proses produksi dimiliki secara pribadi.
2. Aktivitas ekonomi secara bebas hanya ditentukan oleh penjualan dan pembelian
3. Pemilik modal bebas untuk menggunakan cara apa saja untuk meningkatkan keuntungan maksimalnya dengan mendayagunakan sumber daya produksi dan pekerjaannya.
4. Pengawasan Negara diupayakan seminimal mungkin, Negara sewaktu-waktu dapat mengeluarkan kebijakan yang melindungi lancarnya pelaksanaan dari system kapitalisme.
Tujuan kapitalisme adalah biaya produksi yang murah dan keuntungan yang tinggi.
Ciri-ciri Kapitalisme :
1. Modal dan barang-barang yang digunakan sebagai proses produksi dimiliki secara pribadi.
2. Aktivitas ekonomi secara bebas hanya ditentukan oleh penjualan dan pembelian
3. Pemilik modal bebas untuk menggunakan cara apa saja untuk meningkatkan keuntungan maksimalnya dengan mendayagunakan sumber daya produksi dan pekerjaannya.
4. Pengawasan Negara diupayakan seminimal mungkin, Negara sewaktu-waktu dapat mengeluarkan kebijakan yang melindungi lancarnya pelaksanaan dari system kapitalisme.
3. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu
sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional
dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara.
Merkantilisme tertuang dalan peraturan negara yang berbentuk proteksionime dan
politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara
mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.Kekayaan dan
kemakmuran suatu negara diukur dari perbandingan ekspor impornya yang
digambarkan dengan jumlah kapital dari logam mulia, mineral berharga dan
komoditas lainnya. Seolah-olah ekspor dan impor berada dalam suatu timbangan di
mana jika ekspor berlebih meka neraca perdangangan dianggap untung. Dengan
adanya keuntungan maka terjadi peningkatan pendapatan negara yang harus dibayar
& diimbangi secara tunai dengan emas.
Contoh
raja pengikut/ penganut sistem merkantilisme :
1. Raja Karel V dari negara Spanyol2. Ratu Elizabeth dari Inggris
3. Prinsmaurits berasal dari Belanda
4. Louis XIV dari Prancis
Aspek-Aspek
Politik Merkantilisme :
1. Ekonomi : Berupaya mendapatkan emas sebanyak-banyaknya.
2. Tarif : pembatasan impor dengan tarif tinggi untuk barang dari negara lain.
3. Industri : Menggalakkan industri barang jadi untuk mengingkatkan ekspor.
4. Perkapalan : Act of Navigation sangat membantu perkapalan Inggris.
5. Penduduk : Meningkatkan jumlah penduduk agar bisa meningkatkan jumlah output produk Industri.
6. Kolonial : Negara daerah jajahan dipergunakan sebagai penjual hasil dan laveransi bahan dasar.
1. Ekonomi : Berupaya mendapatkan emas sebanyak-banyaknya.
2. Tarif : pembatasan impor dengan tarif tinggi untuk barang dari negara lain.
3. Industri : Menggalakkan industri barang jadi untuk mengingkatkan ekspor.
4. Perkapalan : Act of Navigation sangat membantu perkapalan Inggris.
5. Penduduk : Meningkatkan jumlah penduduk agar bisa meningkatkan jumlah output produk Industri.
6. Kolonial : Negara daerah jajahan dipergunakan sebagai penjual hasil dan laveransi bahan dasar.
Latar Belakang :
-Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda)
-Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.
-Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
-Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
-Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah baru.
-Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda)
-Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.
-Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
-Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
-Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah baru.
Kebijakan Pelaksanaan dan
Perencanaan Ekonomi Merkantilisme :
Ø Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
Ø Meningkatkan perdagangan luar negeri
Ø Mengembangkan industri berorientasi ekspor
Ø Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
Ø Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
Ø Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
Ø Meningkatkan perdagangan luar negeri
Ø Mengembangkan industri berorientasi ekspor
Ø Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
Ø Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
4.
Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian
menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh
dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar
dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh
Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan
pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita
negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat.Seperti yang
dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar
hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi
yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya"
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang
memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.Faktor
kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa
perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris danSkotlandia, (2) tidak
ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum
(menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang
memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya
pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana
terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris
yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia digantikan oleh penggunaan
mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya
mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan
peningkatan penggunaan batubara.Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan
dibangunnya terusan, perbaikan
jalan raya dan rel kereta api.Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis
pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya
perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya
menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S.
Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah
dengan Revolusi
Industri II pada sekitar tahun 1850,
ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin
bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri
adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya
para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene
Decartes,Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan
pendirian lembaga riset seperti The
Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy
of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam
negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya
akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan
oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste
Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20
seperti John
Clapham dan Nicholas
Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang
terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi.Pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah
Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern.Revolusi
Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan
pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi
Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam
sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.
DAMPAK BERKEMBANGNYA REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi industri yang dimulai di Inggris kemudian menyebar ke hampir
seluruh Negara Eropa lainnya dan juga sampai ke Amerika Utara. Revolusi
industri ini pada akhirnya mempengaruhi lahirnya perubahan-perubahan yang cepat
dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut pada
akhirnya menimbulkan dampak-dampak sebagai berikut.
1. Perubahan sistem
perekonomian
Berlangsungnya revolusi industri, memicu pula terjadinya revolusi dalam
sistem perekonomian. Sebelum terjadinya revolusi industri, sebagian besar
negara lebih banyak menggantungkan perekonomian pada sektor pertanian.
Perdagangan yang dilakukan masih sangat terbatas dan dalam skala yang masih
kecil. Industri-industri yang berkembang di negara-negara Eropa umumnya masih
bersifat industri rumahan yang hanya menghasilkan barang dalam jumlah terbatas
dan waktu penyelesaian yang cukup lama. Daerah pemasaran pun masih terbatas dan
barang yang dihasilkan hanya didasarkan pada pemesanan saja. Kondisi tersebut
berubah dengan cepat setelah terjadinya revolusi industri.
Meskipun modal yang harus disediakan cukup besar untuk penggunaan
mesinmesin baru dan pabrik-pabrik bila dibandingkan dengan alat-alat sederhana
dari masa sebelumnya, akan tetapi produksi barang secara besar-besaran akan
memberikan kemungkinan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan dan bahkan mampu
meningkatkan keuntungan. Berkembanglah industri-industri yang pada akhirnya
menarik minat sebagian besar penduduk untuk beralih profesi menjadi buruh
pabrik. Perpindahan profesi tersebut terutama dilakukan oleh para petani
penggarap yang tidak memiliki tanah. Perubahan profesi ini, mereka lakukan
dengan harapan untuk dapat meningkatkan derajat kehidupan mereka.
Sejalan dengan revolusi industri, organisasi-organisasi perdagangan yang
telah terbentuk sebelumnya seperti EIC, VOC, dan sebagainya mengalami
perkembangan. Pada awalnya perusahaan-perusahaan dagang tersebut merupakan
persero dengan tanggung jawab tidak terbatas. Revolusi industri memberikan
pengaruh terbentuknya perusahaan-perusahaan dagang tersebut menjadi perusahaan
dengan modal bersama yang tentu saja dengan tanggung jawab terbatas. Pada
perkembangan selanjutnya, perusahaan-perusahaan ini akan melahirkan model Trust
dan monopoli perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan semacam inilah yang pada
akhirnya dapat membangun usaha raksasa yang menjangkau daerah yang sangat luas
di dunia, sehingga membentuk jaringan seperti sistem gurita.
Pasca revolusi industri menyebabkan Inggris muncul menjadi negara industry
terkuat di dunia. Hal ini kemudian diikuti oleh negara-negara lainnya sehingga
lahir apa yang disebut dengan empat besar sebagai negara yang
terkuat di dunia dalam bidang ekonomi dan industri, bahkan di dunia politik.
Negaranegara tersebut adalah Inggris, Perancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
Munculnya kekuatan semacam ini seakan-akan membentuk pola ekonomi yang
memperlihatkan hubungan pembagian kerja antara negara-negara industri kuat
dengan negara di bawahnya. Negara-negara industri tersebut menjadi daerah
penghasil utama barang-barang hasil industri, sedangkan negara lainnya menjadi
daerah pemasaran barang-barang hasil industri tersebut. Oleh karena itu,
terjadi kesenjangan perekonomian, sebab nilai perekonomian lebih banyak
dikuasai oleh negara-negara industri tersebut. Hal ini dapat terlihat dari
table berikut:
2. Perubahan sistem
sosial kemasyarakatan
Pada fase awal terjadinya revolusi industri timbul gejolak-gejolak dalam
kehidupan masyarakat. Dibukanya industri-industri menimbulkan minat dari
masyarakat untuk mengalihkan mata pencahariannya dari bidang pertanian menjadi
pekerja industri. Kondisi ini memicu arus urbanisasi yang cukup tinggi di Inggris,
sehingga rakyat dari pedesaan berbondong-bondong pindah ke perkotaan untuk
menjadi pekerja di sektor-sektor industri yang berada di perkotaan.
Tidak semua para urban tersebut berhasil ditampung di industri-industri.
Banyak di antara mereka yang akhirnya menjadi pengangguran di perkotaan, sebab
mereka tidak mau kembali ke desa asalnya dan tetap bertahan di kota dengan
harapan suatu saat akan mendapatkan pekerjaan di sektor-sektor industri
tersebut. Banyaknya para pengangguran di perkotaan memicu tingginya angka
kriminalitas. Hal ini disebabkan mereka tetap memerlukan biaya untuk menunjang
kebutuhan hidupnya, sementara kondisi mereka tidak memiliki penghasilan karena
tidak punya pekerjaan. Pada akhirnya mereka tidak segan-segan untuk berbuat
kriminal dengan cara mencuri, menodong, dan merampas untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Sementara itu, bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan di
sektorsektor industri, kehidupannya tidak menjadi lebih baik. Kaum kapitalis
seringkali menekan para pekerjanya dengan beban kerja yang tinggi demi
tercapainya hasil produksi yang tinggi yang akan mendatangkan keuntungan yang
lebih banyak. Hal ini tidak diimbangi dengan pemenuhan hak-hak pekerja yang
memadai, upah yang sangat rendah, serta tidak diberikannya jaminan kesehatan,
perumahan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga para buruh. Pada akhirnya, hal
ini akan mendorong terciptanya perkampungan-perkampungan kumuh di perkotaan
yang disebabkan ketidakmampuan para buruh untuk membangun rumah tinggal yang
lebih layak.
Kondisi seperti ini juga memicu hadirnya pekerja dari komunitas wanita dan
anak-anak. Upah minim yang diterima oleh para buruh menyebabkan mereka harus
mencari penghasilan tambahan guna menutupi biaya hidup. Oleh karena itu, wanita
dan anak-anak yang di bawah umur pun turut terjun dalam dunia industri
tersebut. Hal ini menimbulkan permasalahan-permasalahan manakala tidak
dipenuhinya hak-hak mereka, terutama hak-hak dalam kondisi-kondisi khusus
seperti hak bagi wanita hamil ataupun pembedaan waktu kerja bagi pekerja
anak-anak.
3. Lahirnya
paham-paham baru
Berkembangnya revolusi industri mendorong lahirnya paham-paham baru, yaitu
sebagai berikut:
a. Kapitalisme
Kapitalisme adalah paham yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan
perekonomian, perlu dibangun sektor-sektor industri yang ditunjang dengan modal
yang besar. Penguasaan sektor industri tersebut perlu juga didukung dengan
ketersediaan sumber bahan baku dan daerah pemasaran yang luas. Aliran ini
berkembang setelah terjadinya revolusi industri dan mencapai puncaknya pada
abad ke-19. Para kapitalis ini pada akhirnya mendorong perkembangan ekonomi
nasional, sehingga dengan cepat Eropa mencapai taraf perekonomian yang sangat
tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia. Ketika
bangsabangsa lainnya sedang berada dalam cengkeraman kolonialisme, Eropa pada
saat yang sama sedang menikmati kemakmuran yang dihasilkan oleh
industrialisasi.
Selain itu, dalam sistem perekonomian, lahirnya golongan kapitalis ini
telah mendorong semakin berkembangnya aliran ekonomi liberal. Para kapitalis
menuntut agar pemerintah tidak ikut campur tangan terlalu besar dalam kehidupan
perekonomian. Perekonomian sepenuhnya diserahkan pada pasar, sehingga akan
menggantungkan pada sistem penawaran dan permintaan. Dengan demikian,
perekonomian akan dikendalikan oleh golongan-golongan kapitalis tersebut.
b. Sosialisme
Lahirnya paham sosialisme disebabkan oleh terjadinya kondisi buruk dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan setelah terjadinya revolusi industri. Aliran
sosialisme sangat menentang hadirnya para kapitalis yang dianggap membawa
kesengsaraan bagi rakyat. Para penganut sosialis memimpikan terbangunnya suatu
masyarakat tanpa kelas, sehingga semua manusia dapat
menikmati
kesejahteraan secara bersama.
Perkembangan sosialisme untuk pertama kalinya lahir di Inggris dengan
tokohnya adalah Robert Owen (1771-1858).
Pemikiran-pemikirannya tentang sosialisme dikembangkannya melalui bukunya yang
berjudul A View of Society, an Essay on the Formation of
Human Character. Tokoh sosialisme lainnya adalahSaint Simon (1760-1825)
yang mengemukakan pentingnya peranan kelas pekerja dalam membentuk masyarakat
industri. Paham sosialisme yang bisa diterima oleh kaum kapitalis adalah paham
sosalisme yang dikembangkan oleh Pierre Joseph Proudhon (1809-1865).
Pandangannya tentang sosialisme yang tertuang dalam karyanya yang
berjudul Philosophi de la Misere mengungkapkan pentingnya
pembagian hak milik antara individu secara sukarela dan merata tanpa adanya
pemaksaan dari pihak manapun termasuk negara.
Sementara paham sosialisme radikal dikembangkan oleh Karl
Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels. Das
Kapital yang merupakan karya dari Marx mendengungkan perlunya
perjuangan untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas. Sementara itu, Engels
sering mendengungkan semboyan kaum proletar sedunia,
bersatulah. Pada akhirnya pemikiran dari tokoh-tokoh sosialisme radikal ini
mendorong timbulnya gejolak-gejolak penentangan perluasan kaum kapitalis dan
menginginkan terwujudnya masyarakat tanpa kelas. Bahkan gerakan-gerakan ini
pada akhirnya diarahkan untuk mewujudkan suatu Negara yang masyarakatnya tanpa
kelas seperti yang terjadi pada revolusi Oktober Rusia 1917. Sosialisme radikal
pada akhirnya lebih cenderung bersifat komunis. Silahkan kamu cari lebih lanjut
perbedaan antara sosialisme dengan komunisme.
4. Timbulnya
imperialisme modern
Pada awalnya imperialisme dan kolonialisme dikembangkan dengan semangat
penaklukan dan kejayaan, bahkan semangat untuk menyebarkan agama Nasrani. Pasca
revolusi industri, paradigma imperialisme berubah menjadi lebih bermotifkan
ekonomi yang bertumpu pada industrialisasi. Daerah-daerah jajahan diperlukan
sebagai tempat bagi tersedianya sumber bahan baku yang diperlukan oleh
industri. Setelah itu daerah jajahan dijadikan pula sebagai tempat memasarkan
hasil-hasil industrinya.
Pada perkembangan selanjutnya, imperialisme modern melirik tanah jajahan
sebagai tempat penanaman modal (investasi). Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk lebih memberdayakan tanah jajahan, sehingga negara imperialis dapat meningkatkan
pendapatan dari bidang industrialisasi yang berkembang di tanah jajahan. Pasca
terjadinya revolusi industri, terjadi ledakan penduduk yang cukup hebat di
Eropa. Ledakan penduduk tersebut menyebabkan semakin sesaknya daerah-daerah
perkotaan di Eropa. Hal ini pada akhirnya mendorong negaranegara Eropa untuk
memindahkan kelebihan penduduk tersebut ke tanah jajahan. Antara tahun
1815-1914 terjadi arus migrasi sekitar 60 juta penduduk Eropa ke berbagai
negara-negara jajahan di dunia.
Soal!
1.
Paham Renaissance
pertama kali berkembang di Negara…
a. Italia
b. Belanda
c. Inggris
d. Prancis
e. Portugal
a. Italia
b. Belanda
c. Inggris
d. Prancis
e. Portugal
2.
Yang
dimaksud kolonialisme adalah …
a. paham alih kewarganegaraan
b. paham dalam perekonomian
c. paham pengusahaan kemanusiaan
d. paham kepemilikan
e. paham mengenai penjajah
a. paham alih kewarganegaraan
b. paham dalam perekonomian
c. paham pengusahaan kemanusiaan
d. paham kepemilikan
e. paham mengenai penjajah
3.
Sistem
ekonomi yang berlaku di Eropa sekitar abad ke-15 adalah …
a. merkantilisme
b. kolonialisme
c. sosialisme
d. kapitalisme
e. liberalisme
a. merkantilisme
b. kolonialisme
c. sosialisme
d. kapitalisme
e. liberalisme
4.
Motivasi
kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur dapat diungkap melalui selogan berikut
ini, yaitu …
a. Vini, Vidi, Vici
b. Liberte, Egalite, Franternite
c. Kolonialisme, Imperialisme, Monopolisme
d. Gold, Gospel, Glory
e. Devide at Impera, Pax Nerlandica
a. Vini, Vidi, Vici
b. Liberte, Egalite, Franternite
c. Kolonialisme, Imperialisme, Monopolisme
d. Gold, Gospel, Glory
e. Devide at Impera, Pax Nerlandica
5.
Raja
yang menganut sistem merkantilisme dari Spanyol yaitu...
a. Raja Karel V
b. Ratu Elizabeth
c. Prinsmaurits
d. Raja Louis XIV
e. Raja Rafles IX
a. Raja Karel V
b. Ratu Elizabeth
c. Prinsmaurits
d. Raja Louis XIV
e. Raja Rafles IX
maksih
ReplyDeletengebantu bangeeet makasih yaa
ReplyDeleteTrmksh infonya
ReplyDeleteTrmksh infonya
ReplyDeletesama2 tolong di share ya
DeleteJazakallah, semoga bisa menambahkan http://vracarsa.blogspot.co.id/2016/07/perbedaan-kolonialisme-dengan.html
ReplyDelete