Review buku JARINGAN ULAMA Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII


Judul                             : JARINGAN ULAMA Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII
Penulis                         : Prof. Azyumardi Azra, PH.D., M.PHIL., M.S., CBE.
Penerbit/Tahun            : KENCANA/2003
Ketebalan                    : 484 hlm
Buku “Jaringan Ulama” ini adalah buku yang menjelaskan kajian tentang dunia ulama, keilmuan-intelektualisme, dan jaringan ulama yang kemunculannya sangat berpengaruh terhadap Islam di Timur Tengah dan Khazanah Islam Nusantara, baik itu sejak awalnya masuknya Islam ke Nusantara sampai pengaruhnya terhadap  penyebaran Islam di Nusantara. Penulis juga membuka wawasan kita tentang jaringan ulama di Timur Tengah dan kepulauan Nusantara yang kemunculannya pada abad 17 dan 18.
Ada pun isi dari buku ini dijabarkan kronologinya per-bab yaitu, pada bab 1 menjelaskan tentang kedatangan Islam dan hubungan Nusantara dengan Timur Tengah. Lalu pada bab 2 menjelaskan tentang jaringan ulama di Haramayn abad ke-17. Terus pada bab 3 menjelaskan pembaharuan dalam jaringan ulama dan penyebarannya ke dunia Islam yang lebih luas. Dilanjutkan pada bab 4 menjelaskan tentang para perintis gerakan pembaharuan Islam di Nusantara: ulama Melayu – Indonesia dalam jaringan abad ke-17. Diakhiri pada bab 5 tentang jaringan ulama dan pembaharuan Islam di wilayah Melayu – Indonesia pada abad ke-18.
Sebelum buku ini di terbitkan belum ada buku kajian mana pun yang menjelaskan secara komprehensif jaringan ulama Timur Tengah dan Nusantara. Meskipun terdapat kajian – kajian penting tentang beberapa tokoh ulama Melayu – Indonesia pada abad ke-17 dan ke-18, tetapi tak banyak upaya dilakukan untuk mengkaji secara kritis sumber – sumber pemikiran, dan khususnya tentang bagaimana gagasan dan pemikiran Islam mereka sebarkan dari jaringan ulama yang ada, dan bagaimana gagasan yang di sebarkan itu memengaruhi perjalanan sejarah Islam di Nusantara.
Seperti yang dikatakan penulis pada beberapa tulisan Voll dalam bukunya “Muhammad Hayya al-Sindi and Muhammad ibn ‘abd al-wahhab: an Analysis of an intellectual Group in the Eighteenth Century Madina” membahas tentang jaringan ulama yang berpusat di Mekah dan Madinah, dan hubungan – hubungan mereka dengan bagian – bagian lain Dunia Muslim. Tetapi, dia membahas terutama tentang kebangkitan jaringan itu di antara ulama Timur Tengah dan Anak Benua India, dia hanya sambil lewat menyebut keterlibatan ulama Melayu – Indonesia, seperti ‘Abd al-Ra’uf al Sinkili dan Muhammad Yusuf al Maqassari dalam jaringan ulama internasional tersebut.
Lalu ada juga di pihak lain yang dikatakan penulis beberapa tulisan Jhons, dalam bukunya “Friends in Grace: Ibrahim al-Kurani and ‘Abd al-Ra’uf al-Sinkili” juga membahas hubungan – hubungan tersebut, khususnya antara al Sinkili dan Ibrahim al-Kurani. Tetapi dia tidak melakukan usaha membahas lebih lanjut jaringan keilmuan al-Sinkili dengan ulama lain di Haramayn.
Itu sebabnya buku ini sangat langka karena membahas tentang jaringan ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara secara komprehensif. Tentu ini juga bisa menjadi suatu kebanggaan buat Indonesia karena buku ini juga diterbitkan dalam bahasa Inggris di Crows Nest, Australia (AAAS & Allen-Unwin), Honolulu (University of Hawaii Press), dan Leiden (KITLV Press). Ini berkat hasil penelitian secara intensif oleh penulis Prof. Azyumardi Azra, PH.D., M.PHIL., M.A., M.A., CBE.
Tentunya buku ini tidak dapat diragukan lagi isi kajiannya, karena sudah banyak para peneliti hebat yang telah mengakui buku ini. Salah satunya Karel Steenbrink, Profesor Tamu, Institute of Islamic Studies, McGill Unifersity mengatakan “ karya ini (merupakan) langkah ke depan yang sangat penting bagi penulis sejarah Islam di Asia Tenggara. Topik yang di ambil bukan topik kecil – kecilan, ... tetapi memang topik yang betul – betul komprehensif.”
Kekurangan dari buku ini hanya sedikit yaitu beberapa tokoh besar yang terkait dalam penyebaran Islam oleh para ulama tidak di jelaskan secara detail. Seperti pada hal 274 “Syekh Muhammad Jaylani yang lebih terkenal sengan sebutan Syekh Nuruddin bin Masanji bin Muhammad Hamid al-Quraisy al-Raniri”. Disitu hanya sedikit penjelasannya mengenai tokoh besar itu, dan keterkaitannya pada Muhammad Yusuf al-Maqassari juga kurang jelas menurut saya.

Selamat membaca

Comments

Popular posts from this blog

Menjelaskan Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme, Kapitalisme, Merkantilisme, dan Revolusi Industri.

Cerita yang mengandung unsur 5W+1H

SEJARAH PERADABAN MESIR KUNO LENGKAP